Minggu, 15 November 2015

Tipe Gaya Bahasa Pada Iklan Televisi

1.    Gaya bahasa   : Repitisi
Iklan produk    : Teh Sari Wangi
Kalimat            : Mari Ngeteh Mari Berbicara.

Gaya bahasa repitisi digunakan pada iklan teh sariwangi. Menurut keraf (2010:127) repitisi merupakan pengulangan kata  baik suku kata maupun kata pada kalimat dengan yujuan member penekanan. Repitisi ditunjukkan pada kalimat mari ngeteh mari bicara. Berdasarkan kalimat tersebut terdapat pengulangan kata mari. Penggulangan kata pada majas yang digunakan menjadi penegas kata bahwa sariwangi akan mudah di ingat oleh pembelinya.

2.    Gaya bahasa   : Paradoks
Iklan produk     : Margarin
Kalimat            :Kasih ibu memang tak hingga, tapi kini cukup seribu untuk mengungkapkannya.

Gaya bahasa paradoks digunakan pada iklan Margarin. Paradoks adalah cara penekanan penuturan yang sengaja menambilkan pertentangan di dalamnya Nurgiyantoro (2005:300). Paradoks pada iklan margarin terdapat pada kalimat Kasih ibu memang tak hingga, tapi kini cukup seribu untuk mengungkapkannya. Kalimat ini bertentangan dari sebuah kebiasaan contoh ini mempertentangkan antara kasih ibu yang tidak terhingga dengan cara mengungkapkan kasih ibu yang hanya bisa diberikan dengan seribu rupiah. Padahal lazimnya sesuatu yang tidak terhingga adalah hasil pengorbanan yang besar. Penggunaan gaya bahasa inipada iklan margarine mengajak dan mengimbau para pembeli untuk memakai margarine, karena denga harga seribu rupiah sudah seperti merasakan kasih saying ibu.


3.    Gaya bahasa   : Aliterasi
Iklan produk    : Rexona Men
Kalimat            : Aku, Kotaku, Ok lagi!

Gaya bahasa Aliterasi adalah gaya bahasa yang menyamakan bunyi dan irama (Keraf, 2010:133). Aliterasi terdapat pada iklan Rexona Men yaitu pada kalimat Aku, Kotaku, Ok lagi! . Pada kalimat tersebut terdapat kesamaan bunyi dan irama yang ditimbulkan oleh konsonan “K” sehingga menghasilkan musikalitas tuturan.


Categories:

0 komentar:

Posting Komentar