Senin, 17 November 2014

Pengertian komunikasi


Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata latin communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna.

Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan.

Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan diatas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus  mengandung kesamaan makna antara kedua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain.

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan social, budaya, pendidikan, dan politik sudah disadari oleh para cendekiawan sejak aristoteles yang hidup ratusan tahun sebelum masehi. Akan tetapi, studi aristoteles hanya berkisar pada retorika dalam lingkungan kecil. Baru pada pertengahan abad ke-20 ketika dunia dirasakan semakin kecil akibat revolusi industry dan revolusi teknologi elektronik, setelah ditemukan kapal api, pesawat terbang, listrik, telepon, surat kabar, film, radio, televise, dan sebagainya maka para cendekiawan pada abad sekarang menyadari pentingnya komunikasi ditingkatkan dari pengetahuan (knowledge) menjadi ilmu(science).
   
Diantara para ahli sosiologi, ahli psikologi, dan ahli politik di amerika serikat, yang menaruh minat pada perkembangan komunikasi adalah Carl I Hovland yang menurut beliau ilmu komunikasi adalah “ upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Definisi Hovland diatas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap public (public attiude) yang dalam kehidupan social dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasinya sendiri, Hovland mengatakan bahwa komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to modify the behavior of other individuals).
           
Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif seperti diuraikan diatas.

Unsur-unsur komunikasi

Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam karyanya, The structure and function of Communication in society. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?

            Paradigma Lasswell diatas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni :
·         Komunikator (communicator, source, sender)
·         Pesan (message)
·         Media (channel, media)
·         Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)
·         Efek (effect, impact, influence)

Jadi, berdasarkan paradigma lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Lasswell menghendaki agar komunikasi dijadikan objek studi ilmiah, bahkan setiap unsur diteliti secara khusus. Studi mengenai komunikator dinamakan control analysis penelitian mengenai pers, radio, televise, film  dan media lainnya disebut media analysis penyelidikan mengenai pesan dinamai content analysis, audience analysis studi khusus tentang komunikan sedangkan effect analysis merupakan penelitian mengenai efek atau dampak yang ditimbulkan oleh komunikasi. Demikian kelengkapan unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yang mutlak harus ada dalam setiap prosesnya.


Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi

            Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.

Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.

Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

·         Ide (Gagasan) => Si Sender
·         Perumusan : Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.
·         Penyaluran (Transmitting) : Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb
·         Tindakan : Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
·         Pengertian : Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.
·         Penerimaan : Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
                                                                                                 
Hambatan-hambatan komunikasi

    Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secara efektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan komunikasi yang sebenar-benarnya efektif. Ada banyak hambatan yang bisa merusak komunikasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang merupakan  hambatan komunikasi yang harus menjadi perhatian bagi komunikator kalau ingin komunikasinya sukses.

1.    Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan gangguan semantik.

a.    Gangguan mekanik (mechanical, channel noise)

Yang dimaksudkan dengan gangguan mekanik adalah  gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.

Sebagai contoh, ialah gangguan suara ganda (interferensi) pada pesawat radio disebabkan dua pemancar yang berdempetan gelombangnya, gambar meliuk-liuk atau berubah-ubah pada layar televisi, atau huruf yang tidak jelas, jalur huruf yang hilang atau terbalik, atau halaman yang sobek pada surat kabar.

Termasuk gangguan mekanik pula adalah bunyi mengaung pada pengeras suara atau riuh hadirin atau bunyi kendaraan lewat ketika seseorang
berpidato dalam suatu pertemuan.

b.    Gangguan semantik (semantik noise)

Gangguan jenis bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantik tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang tedapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan semantik dalam pesannya. Gangguan semantik terjadi dalam salah pengertian.

Pada hakikatnya orang-orang yang terlibat dalam komunikasi menginterprestasikan bahasa yang menyalurkan suatu pesan dengan berbagai cara, karena itu mereka mempunyai pengertian yang berbeda. Seorang komunikan mungkin menerima suatu pesan dengan jelas sekali, baik secara mekanik maupun secara phonetic – secara fisik berlaku dengan keras dan jelas – tetapi disebabkan kesukaran pengertian (gangguan semantik) komunikasi menjadi gagal.

Semantik adalah pengetahuan mengenai pengertian kata-kata yang sebenarnya atau perubahan pengertian kata-kata. Lambang kata yang sama mempunyai pengertian yang berbeda untuk orang-orang yang berlainan. Ini disebabkan dua jenis pengertian mengenai kata-kata ada yang mempunyai pengertian denotatif dan ada yang mempunyai pengertian konotatif.

Pengertian denotatif (denotative meaning) adalah pengertian suatu perkataan yang lazim terdapat dalam kamus yang secara umum diterima oleh orang-orang dengan bahasa dan kebudayaan yang sama.

Pengertian konotatif(connotative meaning) adalah pengertian yang bersifat emosional latar belakang dan pengalaman seseorang.

Sebagai contoh, secara denotatif semua orang akan setuju, bahwa anjing adalah binatang yang berbulu, berkaki empat. Secara konotatif, banyak orang yang menganggap anjing sebagai binatang piaraan yang setia, bersahabat dan panjang ingatan. Tetapi untuk orang-orang lainnya, per kataan anjing mengkonotasikan binatang yang menakutkan dan berbahaya.

Perkataan demokrasi secara konotatif untuk bangsa amerika lain dengan untuk bangsa rusia, lain pula dengan untuk bangsa Indonesia dan banyak contoh lain. Karena itu bahasa merupakan komponen penting dalam komunikasi, sebab dengan adanya faktor konotasi tersebut komunikasi bisa gagal.

2.    Kepentingan
Interest atau kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan hanya memperhatikan perangsang yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Apabila kita tersesat dalam hutan dan beberapa hari tak menemui makanan sedikitpun, maka kita akan lebih memperhatikan perangsang-perangsang yang mungkin dapat dimakan daripada lainnya. Andaikata dalam situasi demikian kita dihadapkan pada pilihan antara makanan dan sekantong berlian, maka pastilah kita akan memilih makanan. Berlian baru akan diperhatikan kemudian. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran dan tingkah laku kita akan merupakan sifat reaktif terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan  suatu kepentingan.
           
Setiap peraturan yang dikeluarkan, apakah itu mengenai perburuhan, perkawinan, kurikulum baru, dan sebagainya ada saja yang merasa dirugikan. Pihak yang berkepentingan biasanya tidak mengajukan tanggapan dengan alas an yang sungguh-sungguh, tetapi seringkali mengetengahkan argumentasi dan alasan tersembunyi (disguised argumentation and reasons).

3.    Motivasi Terpendam
Motivation atau motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya.

Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda dengan orang lainya, dari waktu ke waktu dan dari tempat ke ketempat, sehingga karenanya motivasinya itu berbeda dalam intensitasnya. Demikianlah pula intensitas tanggapan seseorang terhadap suatu komunikasi.

Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan  baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya. Dalam pada itu sering kali pula terjadi seorang komunikator tertipu oleh tanggapan komunikan yang seolah olah tampaknya khusu (attentive) menanggapinya, sungguhpun pesan komuikasi tak bersesuaian dengan motivasinya. Tanggapan semu dari komunikan itu tentunya mempunyai motivasi terpendam. Mungkin sekali seorang pegawai seolah-olah menanggapi komunikasi dari atasannya secara attentive, kendati pun ada yang tak disetujuinya. Hal itu dilakukannya mungkin sekali karena si pegawai itu berkeinginan naik pangkat, ingin menyenangkan hati atasannya, dan lain sebagainya.

4.    Prasangka
Prejudice atau prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi. Dalam prasangka, emosi memaksa kita untuk menarik kesimpulan atas dasar syakwasangka tanpa menggunakan pikiran yang rasional. Emosi seringkali membutakan pikiran dan pandangan kita terhadap fakta yang nyata bagaimanapun, oleh karena sekali prasangka itu sudah mencekam, maka seseorang tak akan dapat berpikir secara objektif dan segala apa yang dilihatnya selalu akan dinilai secara negatif. Sesuatu yang objektif pun akan dinilai negatif. Prasangka bukan saja dapat terjadi terhadap suatu ras, seperti sering kita dengar, melainkan juga terhadap agama, pendirian politik, kelompok, pendek kata suatu perangsang yang dalam pengalaman pernah memberi kesan yang tidak enak.

Suatu pidato yang disusun dengan baik dengan dibumbu fatwa-fatwa agama oleh seorang yang pernah atau diduga tersangkut dalam peristiwa G-30-S/PKI akan ditanggapi dengan prasangka oleh khalayak, kendati pun pidato itu menceritakan hal-hal yang benar.

Seorang politikus yang di suatu tempat mengemukakan suatu analisis yang ternyata meleset, akan ditanggapi dengan penuh prasangka apabila ia kembali berpidato di tempat tersebut.

Contoh berikutnya adalah dari sebuah eksperimen. Dua kelompok murid sekolah dilatih untuk suatu pertunjukan. Kelompok pertama terdiri dari anak-anak orang kaya, kelompok dari anak-anak buruh rendah. Kelompok kedua terdiri dari anak-anak buruh rendah dilatih sedemikian rupa, sehingga tidak ada kesalahan, sedangkan kelompok anak-anak orang kaya disengaja untuk membuat kesalahan. Setelah pertunjukan selesai, para penonton diminta menilai kelompok mana yang membuat kesalahan. Kebanyakan menjawab, bahwa anak-anak buruh rendah yang berbuat kesalahan yang paling banyak. Hal ini menunjukan , bahwa dalam menilai suatu pun berlaku rasa simpati dan tidak simpati. Like and dislike. Jadi terdapat prasangka bahwa anak-anak orang kaya tak dapat berbuat lebih banyak kesalahan daripada anak buruh rendah.

Klasifikasi Komunikasi dalam Organisasi

  • Dari segi sifatnya :

Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka. Lisan ini terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.
Komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.

Komunukasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima. Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. 
Komunikasi tertulis juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya. 

Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal. Simbol verbal bahasa
merupakan pencapaian manusia yang paling impresif. Ada aturan-aturan yang ada untuk setiap bahasa yaitu fonologi, sintaksis, semantik dan pragmatis. Menurut Pitfield, komunikasi verbal dapat berupa kontak tatap muka, wawancara, konsultasi bersama dan pidato
     
Komunikasi Non Verbal 
Komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.

  • Dari segi arahnya :

Komunikasi keatas
Porsi ini sebenarnya dituntut untuk seimbang dengan komunikasi ke baawah. Berbeda dengan komunikasi ke  bawah, komunikasi ke atas mengalir dari orang pada hierarki yan lebih rendah kejenjang yang lebih tinggi.  Misalnya, dalam bentuk kotak sara,pertemuan kelompok, pengaduan, dan sebagainya.

Komunikasi kebawah
Mengalir dari orang pada hierarki yang lebih tinggi ke jenjangyang lebih rendah. Misalnya dalam bentuk instruksi, memoresmi, prosedur, pedoman kerja, pengumuman, dan sebagainya.

Komunikasi diagonal
Menunjukan hubungan-hubungan dengan orang-orang yang mempunyai status lebih tinggi atau lebih rendah dalam departemen-departemen lain.

Komunikasi horizontal
Merupakan pertimbangan utama dalam desain organisasi,namun organisasi yang efektif memerlukan juga komunikasi horizontal yang sangat perlu bagi koordinasi dan integrasi dari beraneka ragam fungsi keorganisasian. Misalnya, komunikasi antar produksi dan pemasaran dalam organisasi bisnis, dsb.

Komunikasi satu arah
Pemberitahuan gempa melalui BMKG(tanpa ada timbal balik).

Komunikasi Dua Arah
Berbicara dengan adanya timbal balik/ saling berkomunikasi.

  • Dari segi lawannya :

Komunikasi Satu Lawan Satu
Berbicara dengan lawan bicara yang sama banyaknya
Contoh:berbicara melalui telepon

Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
Berbicara antara satu orang dengan suatu kelompok.
Contoh: kelompok warga menginterogasi maling.

Kelompok Lawan Kelompok
Berbicara antara suatu kelompok dengan kelompok lain.
Contoh: debat partai politik.

  • Dari segi keresmian :

Komunikasi formal
Komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi. Menurut Chruden dan Sherman, komunikasi formal itu dapat berupa komunikasi tertulis dari manajemen, komunikasi tertulis dari pegawai, dan komunikasi tatap muka.

Komunikasi informal
Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam struktur organisasi . Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor .


Hasil Analisanya
Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan atau rangsangan (stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang “receiver” (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh “source” (komunikator).

Secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama, atauCommunicocommunicatio dan communicare yang berarti membuat sama (make to common). Dapat pula keadaan biasa, membagi,  hubungan atau kontak. Adapun secara terminologiskomunikasi merupakan suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yg dimaksud dapat dipahami.

Untuk lebih memahami tentang definisi komunikasi, berikut ini merupakan definisi komunikasi yang dipaparkan oleh para ahli dan penulis, diantaranya sebagai berikut :

Dale S. Beach

Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari orang yang satu kepada orang yang lainnya.

Wexley dan Yukl

Komunikasi adalah penyampaian informasi diantara dua orang atau lebih.

Gerald R. Miller

Komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.

Everett M. Rogers

Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.

Dale Yoder dan Paul D. Staudohar

Komunikasi adalah kekuatan yang mengikat bersama orang-orang dari suatu organisasi.
  
Pitfield
Komunikasi dapat dikatakan sebagai suatu proses menyampaikan pikiran seseorang atau orang-orang kepada seseorang atau orang-orang lain.

Colin Cherry

Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Forsdale

Forsdale menerangkan dalam sebuah kalimat bahwa “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.

Feldman dan Arnold

Komunikasi adalah Pertukaran informasi diantara orang-orang.

Edwin Emery

Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain.

Karfried Knapp

Komunikasi merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan non verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung  atau tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual).

Dari berbagai definisi yang dipaparkan oleh para ahli dan penulis di atas, dapat disimpulkan bahwa subtansi dari komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari seorang komunikator kepada komunikan  baik individu mau pun soaial, melalui berbagai saluran tertentu baik secara langsung atau tidak langsung dengan tujuan memberikan dampak kepada komunikan sesuai dengan yang diingikan komunikator.

Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). (Lasswell 1960).

Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):

1.Who?(siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.


2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.


3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).


4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).


5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.


Contoh:
Komunikasi antara guru dengan muridnya.
Guru sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan kepada murid atau komunikan.Setelah itu guru juga harus menentukan saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak langsung(media).Setelah itu guru harus menyesuaikan topic/diri/tema yang sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang diinginkan.



Kesimpulan:
Komunikasi adalah pesan yang disampaikan kepada komunikan(penerima) dari komunikator(sumber) melalui saluran-saluran tertentu baik secara langsung/tidak langsung dengan maksud memberikan dampak/effect kepada komunikan sesuai dengan yang diingikankomunikator.Yang memenuhi 5 unsur who, says what, in which channel, to whom, with what effect.
Sebuah ide di salurkan melalui Komunikasi

Seseorang yang sedang berada di dalam satu organisasi pasti berhak menyampaikan ide nya untuk kemajuan organisasi yang di ikutinya, dalam hal ini ide akan dapat diterima jika beberapa hal sebagai berikut dalam berkomunikasi  :

  1. Ide
Ide yang bagus dan sesuai dengan apa yang sedang butuhkan pasti akan diterima.

  1. Perumusan
Jika ide itu disampaikan dengan kata-kata yang bisa meyakinkan orang lain dengan perumusan yang baik pasti  ide yang kita salurkan dapat di terima.

  1. Penyaluran
Ide yang kita sampaikan bisa menggunakan berbagai cara penyaluranya bisa dengan media slide, gambar, tulisan dan lain2 yang menarik yang memungkinkan ide yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.

  1. Tindakan
Setelah kita menyampaikan ide dan ide kita diterima dengan baik. Maka harus ada tindakan yang sesuai dengen apa yang kita inginkan sesuai ide kita dengan tindakan yang baik.

  1. Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.

  1. Penerimaan
Ide kita akan diterima oleh orang orang sekitar kita dengan berbagai cara, tergantung penyampaian dalam berkomunikasi kita.

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.

Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi

Untuk dapat mencari hasil komunikasi yang efektif yaitu yang tepat sasaran dan tujuan adalah dengan cara menghindari hambatan-hambatan komunikasi yang sudah disebutkan. Secara spesifik, beberapa ketrampilan yang juga perlu dimiliki dan dikembangkan sebagai prasyarat bagi komunikasi yang efektif, adalah:

1.Mengatasi hambatan individu

  • Agar persepsi antara pengirim dan penerima sama maka setiap informasi hendaknya dijelaskan secara rinci .
  • Apabila komunikator dalam keadaan membela diri atau dalam keadaan emosi baik keduanya ataupun hanya salah satu komunikator, tetapi apabila masing-masing menyadari untuk saling memperhatikan informasi yang dikirim maka pengertian beritanya tetap sama.
  • Setiap anggota organisasi yang berkomunikasi sebaiknya jangan menggunakan kata-kata asing yang tidak dimengeti apabila terpaksa menggunakan kata0kata asing, pengirim harus yakin bahwa pengertian kata tersebut juga dimengeti oleh penerima.
  • Meskipun pengirim berita adalah orang yang tidak dipercayai atau isi berita merupakan hal yang sulit untuk dipercaya, tetapi penerimaharus tetap berpikir positif sehingga berita yang diterima tetap memiliki arti yang sama dengan yang dimaksud oleh pengirim.

2. Mengatasi hambatan organisasional
  • Setiap anggota organisasi baik sebagai manajer tingkat atas, menengah, dan bawah maupun yang tidak mempunyai kedudukan, apabila mengadakan komunikasi satu dengan yang lain hendaknya tanpa mengingat kedudukan masing-masing. Konsentrasi hanya pada informasi yang disampaikan oleh masing-masing pihak.
  • Menggembangkan dan menggunakan saluran-saluran informasi formal di semua direksi.
  • Manajer harus mendukung penggunaan saluran multiple termasuk komunkasi-komunikasi formal dan komunikasi nonformal.
  • Struktur harus sesuai dengan kebutuhan komunikasi.

Jadi dalam suatu proses komunikasi pasti seringkali akan timbul hambatan-hambatan yang tidak diinginkan. Seperti persepsi yang  berbeda, salah dalam mendengarkan, dalam penyampaian tidak menggunakan kata-kata yang sesuai, dan sebagainya.

KLASIFIKASI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Dari segi sifatnya :

Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication).
Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain.
Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima.






 



 









0 komentar:

Posting Komentar